Kota Klaten adalah pusat pemerintahan yang berada di kota Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terdiri dari tiga kecamatan: Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Status kota administratif dihapus pada tahun 2003 karena tidak memenuhi syarat untuk menjadi kota otonom.
Berita Foto Kota Klaten Jawa Tengah |
Geografi Kota Klaten
Kota Klaten terletak di tenggara Gunung Merapi, dengan koordinat 7°42′14″S 110°36′6″E dan ketinggian 150 mdpl. Memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 28°-30° Celsius, musim hujan dan kemarau, serta curah hujan tertinggi di bulan Januari (350 mm) dan terendah di bulan Juli (8 mm). Terdiri dari 3 kecamatan: Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan, yang dibagi menjadi 29 desa dan kelurahan. Kantor wali kota berada di Jalan Mawar, Klaten Tengah.
Sejarah Kota Klaten
Kota Klaten dibentuk berdasarkan PP 41/1986 dan PP 33/2003, berawal dari Kecamatan Klaten yang dimekarkan menjadi kota administratif. Diresmikan pada 17 September 1986 oleh Presiden Soeharto, Kota Klaten berkembang pesat dengan pembangunan perumahan dan fasilitas di pusat kota. Status kota administratif dihapus setelah era reformasi, dan Klaten tetap menjadi ibu kota Kabupaten Klaten. Wacana pemekaran Kota Klaten menjadi pemerintahan kota terpisah mulai muncul, meskipun pembangunan di kota ini stagnan. Klaten berkontribusi terhadap pendirian Universitas Gadjah Mada melalui beberapa fakultas yang berasal dari sekolah tinggi kesehatan di daerah tersebut. Pada zaman Hindia Belanda, Klaten merupakan lokasi strategis dengan benteng pertahanan bernama Fort Engelenburg, yang dihancurkan sekitar tahun 1920-an.Prekonomian Kota Klaten
Kota Klaten bukan kota industri atau perdagangan utama; aktivitas industri terpusat di Jalan Diponegoro. Pernah booming dalam perdagangan tanaman hias, khususnya Anthurium. Berfungsi sebagai kota transit antara Yogyakarta dan Solo. Pusat ekonomi tersebar di pasar tradisional dan pasar modern.Tentang Kota Klaten
Kota Klaten, terletak di antara Yogyakarta dan Solo, mayoritas penduduknya menggunakan bahasa Jawa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 133.078 jiwa dengan kepadatan 3.618 jiwa/km². Agama yang dianut penduduk terdiri dari Islam (77,90%), Kristen (21,47%), dan minoritas lainnya.
Dalam aspek permukiman, pembangunan rumah susun sewa sederhana telah dilakukan di beberapa lokasi. Klaten juga memiliki berbagai bangunan unik seperti Menara Air Jonggrangan dan rumah tua peninggalan Hindia Belanda. Pusat perbelanjaan utama adalah Plasa Klaten, dan setiap Minggu pagi, Jalan Pemuda digunakan untuk Car Free Day yang diisi dengan aktivitas olahraga dan bazar.
Kota Klaten dikenal dengan prestasi pendidikan yang baik, memiliki beberapa sekolah favorit dan perguruan tinggi. Dalam bidang kesehatan, fasilitas medis mencakup beberapa rumah sakit dan puskesmas.
Dari sisi transportasi, Klaten memiliki terminal angkutan kota dan bus antarkota, serta dua stasiun kereta. Berbagai pilihan akomodasi tersedia untuk pengunjung, termasuk hotel berbintang. Kota ini juga menawarkan kuliner khas seperti ayam panggang dan sop ayam, serta oleh-oleh seperti keripik.
Media lokal termasuk surat kabar dan beberapa stasiun radio yang aktif di kawasan ini.
Kesimpulan
Kota Klaten merupakan pusat pemerintahan dan ibu kota Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di tenggara Gunung Merapi, Klaten memiliki iklim tropis dan terdiri dari tiga kecamatan. Meskipun pernah menjadi kota administratif, status tersebut dihapus pada tahun 2003.
Sejarah Klaten mencakup pembentukan kota ini sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan Klaten pada tahun 1986, serta kontribusinya terhadap pendirian Universitas Gadjah Mada. Meskipun Klaten bukan pusat industri utama, kota ini pernah terkenal dengan perdagangan tanaman hias dan berfungsi sebagai kota transit antara Yogyakarta dan Solo.
Dengan populasi sekitar 133.078 jiwa pada tahun 2021, mayoritas penduduk menggunakan bahasa Jawa, dan sebagian besar menganut agama Islam. Klaten juga memiliki berbagai bangunan bersejarah, pusat perbelanjaan, dan fasilitas pendidikan serta kesehatan yang memadai. Transportasi di kota ini termasuk angkutan kota dan kereta api, serta beragam pilihan akomodasi.
Kota Klaten juga dikenal dengan kuliner khasnya dan berbagai media lokal yang aktif, menjadikannya sebagai kota yang menarik untuk dikunjungi dan dikembangkan lebih lanjut.